LAPORAN
UJIAN PRAKTEK BAHASA INDONESIA
MUSIKALISASI
PUISI
Disusun Oleh :
Algie Sukma Pratama
Annisaa Ardiani
Ilyas Dwi Indarto
Lisa Oktavia Br Napitupulu
Mega Rizki Septiyani
Nadzira Kamila
Paskhas Ranatama
Rika Rosyana
KELAS : XII
IPA 6
SMA NEGERI 6 BANDUNG
Jln Pasirkaliki No.51 Bandung
2015
RIWAYAT ARMIJN PANE
Armijn
Pane (lahir di Muara Sipongi, Mandailing Natal, Sumatera Utara, 18
Agustus 1908 – meninggal di Jakarta, 16
Februari 1970 pada umur 61 tahun), adalah seorang SastrawanIndonesia. Pada tahun 1933 bersama Sutan Takdir Alisjahbana dan Amir Hamzah mendirikan majalah Pujangga Baru yang mampu mengumpulkan penulis-penulis dan pendukung
lainnya dari seluruh penjuru Hindia Belanda untuk memulai sebuah pergerakan modernisme sastra. Salah
satu karya sastranya yang paling terkenal ialah novel Belenggu (1940)
Armijn Pane pernah menjadi wartawan surat kabar Soeara
Oemoem di Surabaya (1932),
mingguan Penindjauan (1934),
surat kabar Bintang Timoer (1953), dan menjadi wartawan lepas. Ia pun pernah menjadi guru di Taman Siswa di berbagai kota di Jawa Timur. Menjelang
kedatangan tentara Jepang, ia duduk sebagai redaktur Balai Pustaka. Pada zaman
Jepang, Armijn bersama kakaknya Sanusi Pane, bekerja di
Kantor Pusat Kebudayaan (Keimin Bunka Shidosho) dan menjadi kepala bagian
Kesusasteraan Indonesia Modern. Sesudah kemerdekaan, ia aktif dalam bidang
organisasi kebudayaan. Ia pun aktif dalam kongres-kongres kebudayaan dan pernah
menjadi anggota pengurus harian Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (BMKN) (1950-1955). Ia juga duduk
sebagai pegawai tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan(Bagian
Bahasa) hingga pensiun.
Tahun 1969 Armijn Pane menerima Anugerah Seni dari
pemerintah RI karena karya dan jasanya dalam bidang sastra. Pada bulan Februari
1970, beberapa bulan setelah menerima penghargaan tersebut, ia meninggal.
KARYA-KARYA ARMIJN PANE
Puisi
o
Gamelan Djiwa.
Jakarta: Bagian Bahasa Djawa. Kebudayaan Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan. 1960
o
Djiwa Berdjiwa,
Jakarta: Balai Pustaka. 1939.
Cerpen
o
Kisah Antara Manusia.
1952
Novel
o
Belenggu, Jakarta:
Dian Rakyat. Cet. I 1940, IV 1954, Cet. IX 1977, Cet. XIV 1991
Kumpulan Cerpen
o Djinak-Djinak Merpati. Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I 1940
o Kisah Antara Manusia. Jakarta; Balai Pustaka, Cet I 1953, II
1979
Drama
o Ratna. 1943 (menyadur naskah Hendrik Ibsen, Nora)
o Antara Bumi dan Langit”. 1951. Dalam Pedoman, 27 Februari 1951.
Karya lainnya
o
(Belanda) Kort Oversicht van de
Moderne Indonesische Literatuur (1949). Sebuah tinjauan tentang sastra Indonesia modern
o
Sandjak-sandjak Muda
Mr Muhammad Yamin. 1954. sebuah bahasan tentang sajak-sajak Muhammad Yamin
o
Mencari Sendi Baru
Tatabahasa Indonesia. 1950. Studinya tentang gramatika bahasa Indonesia
o
Jalan Sejarah Dunia.
1952
o
Tiongkok Jaman Baru,
Sejarahnya: Abad ke-19 - sekarang. 1953. sebuah terjemahan
o
Membangun Hari Kedua.
1956. Terjemahan novel Ilya Ehrenburg.
o
Habis Gelap Terbitlah
Terang. 1968. Menerjemahkan surat-surat Raden Ajeng Kartini
PUISI 1
AKU
CINTA NEGARA TANAH AIR INDONESIA
Jika
tetes darah yang mengucur demi merdekanya bangsamu
Tak
cukup berharga bagimu
Lalu
dengan apa kau akan mencintai Tanah Airmu?
Jika
ribuan nyawa yang melayang demi merah putih
Tak
juga berarti untukmu
Lalu
dengan apa kau akan mencintai negerimu
Di
negeri dimana kita lahir
Tumbuh
menyulam impian masa kecil
Dari
tanah negeri ini kita hidup
Dari
air bumi ini kita minum
Dari
udara alam ini kita bernafas
Jika
semua itu tak cukup bermakna bagimu
Lalu
dengan apa lagi kau akan membanggakan bangsamu?
Bukan
harta yangmereka impikan
Bukan
pangkat berbintang yang mereka harapkan
Bukan
gelar pahlawan yang mereka inginkan
Tapi
sebuah cinta
Cinta
yang hadir dalam hati kita
Untuk
mencintai negeri ini
Untuk
mencintai tanah air ini
Untuk
mencintai Indonesia yang kini merintih perih
Aku
cinta Indonesia
Indonesia
yang telah diperjuangkan oleh pejuang bangsa
Indonesia
yang merdeka dengan tetesan darah dan air mata
Hingga
ujung nyawa
Tetaplah
cinta pada bangsa
Karena
Tuhan tak pernah lupa
Pada
mereka yang mencintai bangsanya
PUISI 2
HARI
KEMERDEKAAN INDONESIA KE-69
Desingan peluru
Suara pahlawan terdengar pilu
Nun jauh di medan tempur
Mereka gugur
Lama menunggu untuk lepas
Dari cengkeraman bangsa asing
Sang Proklamator membuka suara
Hari ini tanah air merdeka
Sorak-sorak bersahut-sahutan
Bahagia melingkupi segenap bangsa dan negara
Senyum menghiasi wajah rakyat
Yang tertindas sejak dulu kala
Tetapi bangsa itu tetap datang
Menggempur tubuh pejuang dengan artileri
Yang mereka bawa
Tuk jajah negeri ini kembali
Tetapi semangat dan cinta mengalahkan semuanya
Kita telah merdeka
Indonesia merdeka
Rakyat merdeka
Indonesia berjaya diatas dunia
Garuda gemilang di angkasa
Pancasila menjadi pedoman
Bangsa Indonesia yang gemilang
Apakah kemerdekaan kan bertahan
Jikalau kita tak peduli dengannya
Apakah kemerdekaan berarti
Bila rakyatnya sendiri tak menghiraukan
Marilah saudaraku
Biarkan Garuda kembali menjelajahi angkasa raya
Biarkan Bendera Merah Putih berkibar gagah di atas dunia
Biarkan Indonesia berjaya
Jayalah bangsaku
Jayalah negeriku
Jayalah Indonesiaku
Suara pahlawan terdengar pilu
Nun jauh di medan tempur
Mereka gugur
Lama menunggu untuk lepas
Dari cengkeraman bangsa asing
Sang Proklamator membuka suara
Hari ini tanah air merdeka
Sorak-sorak bersahut-sahutan
Bahagia melingkupi segenap bangsa dan negara
Senyum menghiasi wajah rakyat
Yang tertindas sejak dulu kala
Tetapi bangsa itu tetap datang
Menggempur tubuh pejuang dengan artileri
Yang mereka bawa
Tuk jajah negeri ini kembali
Tetapi semangat dan cinta mengalahkan semuanya
Kita telah merdeka
Indonesia merdeka
Rakyat merdeka
Indonesia berjaya diatas dunia
Garuda gemilang di angkasa
Pancasila menjadi pedoman
Bangsa Indonesia yang gemilang
Apakah kemerdekaan kan bertahan
Jikalau kita tak peduli dengannya
Apakah kemerdekaan berarti
Bila rakyatnya sendiri tak menghiraukan
Marilah saudaraku
Biarkan Garuda kembali menjelajahi angkasa raya
Biarkan Bendera Merah Putih berkibar gagah di atas dunia
Biarkan Indonesia berjaya
Jayalah bangsaku
Jayalah negeriku
Jayalah Indonesiaku
AMANAT
Sebagai bangsa
Indonesia kita harus mencintai tanah air Indonesia dan senantiasa mengabdi
kepada bangsa Indonesia.
PERAN ANGGOTA
Tokoh Belanda yang
menjajah bangsa Indonesia
Diperankan oleh:
Algie Sukma Pratama dan Annisaa Ardiani
Tokoh bangsa Indonesia
Diperankan oleh:
Ilyas Dwi, Lisa Oktavia, dan Rika Rosyana
Yang tidak ikut
berperan dikarenakan sakit:
Mega Rizki Septiyani, Nadzira Kamila, dan Paskhas Ranatama
Terima Kasih kepada
Kameramen:
Yurida Afrilia
3 komentar:
Terimakasih info dan video nya bagus
ittelkom-sby.ac.id
Best content & valuable as well. Thanks for sharing this content.
Approved Auditor in DAFZA
Approved Auditor in RAKEZ
Approved Auditor in JAFZA
i heard about this blog & get actually whatever i was finding. Nice post love to read this blog
Approved Auditor in DMCC
Always look forward for such nice post & finally I got you. Really very impressive post & glad to read this.
Architects in Indore
Civil Contractors in Indore
Posting Komentar